Menjelang natal banyak orang yang saling mengirimkan ucapan natal dan tahun baru lewat email maupun sms sebagai pengganti kehadiran mereka. Namun sebelum era digital, mengirim kartu natal adalah tradisi yang sangat dinantikan oleh umat kristen untuk mengobati kerinduan hati seseorang. Tradisi ini dimulai di London sekitar tahun 1843 dan diprakarsai oleh Sir Henry Cole.
Kartu natal tertua yang diperkirakan berusia 160 tahun akhirnya dipamerkan di Ironbridge Gorge Museum, Telford, Shropshire, Inggris. Kartu tersebut diyakini telah digunakan Sir Hendry Cole untuk mengirimkan pesan Natal kepada teman-temannya.
"Sebelum ke titik ini, tidak ada catatan konkret orang yang saling mengirimkan kartu Natal ke satu sama lain. Tidak ada catatan kartu juga yang membuat referensi khusus untuk Natal," kata Flood seperti dikutip dari liputan6, Selasa (13/12).
Selain berguna untuk saling mengirim ucapan, kartu natal juga biasa digunakan sebagai aksi penggalangan dana. salah satu organisasi yang menggunakan kartu natal sebagai aksi penggalangan dana adalah United Nations Children's Fund (UNICEF), yaitu sejak tahun 1949.
Adanya Kampanye paperless atau pengurangan pemakaian kertas berkaitan dengan global warming membuat tradisi ini mulai dialihkan menjadi tradisi mengirim sms atau email. Baik lewat email, sms, kartu natal maupun telepon, saling mengucapkan selamat natal ini adalah salah satu tradisi yang akan mempererat hubungan silahturami dengan keluarga maupun kerabat.
Sumber : berbagaisumber/vn